Rabu, 20 Juli 2011

Pepes Jamur Tiram

ANDA penggemar menu pepesan, saatnya memcoba pepes jamur tiram. Rasanya gurih dan nikmat.

Bahan-bahan:

- 100 gram jamur tiram

- Daun pisang secukupnya

- 1 buah jeruk limau, diperas, diambil airnya

Bumbu-bumbu:

- 5 gram bawang putih

- 5 gram bawang merah

- 10 gram kunyit

- 5 gram jahe

- 5 gram cabai rawit

- 5 gram Cabai merah

- 5 gram kemiri

- 1/2 sendok teh garam

Cara membuat:

- Cuci jamur hingga bersih, lalu potong tipis memanjang, sisihkan.

- Haluskan semua bumbu menggunakan blender.

- Campurkan jamur dan bumbu, lalu tambahkan air jeruk limau, aduk rata, lalu bungkus dgn daun pisang.

- Kukus pepes jamur selama 30 menit, angkat, sajikan. [L1]

Budidaya Jamur Tiram dengan Media Serbuk Kayu

Untuk budidaya jamur tiram dapat menggunakan serbuk kayu (serbuk gergaji).
Kelebihan penggunaan serbuk kayu sebagai media antara lain mudah diperoleh dalam
bentuk limbah sehingga harganya relatif murah, mudah dicampur dengan bahan-bahan
lain pelengkap nutrisi, serta mudah dibentuk dan dikondisikan. Bahan-bahan untuk
budidaya jamur tiram yang perlu dipersiapkan terdiri dari bahan baku dan bahan
pelengkap.
Bahan baku (serbuk kayu/gergaji) yang digunakan sebagai tempat tumbuh jamur
mengandung karbohidrat, serat lignin, dan lain-lain. Dari kandungan kayu tersebut ada
yang berguna dan membantu pertumbuhan jamur, tetapi ada pula yang menghambat.
Kandungan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur antara lain karbohidrat, lignin, dan
serat, sedangkan faktor yang menghambat antara lain adanya getah dan zat ekstraktif (zat
pengawet alami yang terdapat pada kayu). Oleh karena itu serbuk kayu yang digunakan
untuk budidaya jamur sebaiknya berasal dari jenis kayu yang tidak banyak mengandung
zat pengawet alami, tidak busuk dan tidak ditumbuhi oleh jamur atau kapang lain.
Serbuk kayu yang baik adalah serbuk yang berasal dari kayu keras dan tidak banyak
mengandung minyak ataupun getah. Namun demikian serbuk kayu yang banyak 5
mengandung minyak maupun getah dapat pula digunakan sebagai media dengan cara
merendamnya lebih lama sebelum proses lebih lanjut.
Bahan-bahan lain yang digunakan dalam budidaya jmur pada media plastik (log)
terdiri dari beberapa macam yaitu bekatul (dedak padi), kapur (CaCO3), gips (CaSO4).
Penggunaan kantong plastik (log) bertujuan untuk mempermudah pengaturan kondisi
(jumlah oksigen dan kelembaban media) dan penanganan media selama pertumbuhan.
Kantong plastik yang digunakan adalah plastik yang kuat dan tahan panas sampai
dengan suhu 100 oC, Jenis plastik biasanya dipilih dari jenis polipropilen (PP). Ukuran
dan ketebalan plastik terdiri dari berbagai macam. Beberapa ukuran plastik yang biasa
digunakan dalam budidaya jamur antara lain 20 x 30 cm, 17 x 35 cm, 14 x 25 cm dengan
ketebalan 0,3 mm – 0,7 mm atau dapat lebih tebal lagi.
Adapun bahan tambahan bekatul ditambahkan untuk meningkatkan nutrisi media
tanam sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon (C), dan nitrogen. Bekatul yang
digunakan dapat berasal dari berbagai jenis padi, misalnya padi jenis IR, pandan wangi,
rojo lele, ataupun jenis lainnya. Bekatul sebaiknya dipilih yang masih baru, belum bau
(penguk=jawa), dan tidak rusak.
Kapur merupakan bahan yang ditambahkan sebagai sumber kalsium (Ca). Di
samping itu, kapur juga digunakan untuk mengatur pH media. Kapur yang digunakan
adalah kapur pertanian yaitu kalsium karbonat (CaCO3). Unsur kalsium dan karbon
digunakan untuk meningkatkan mineral yang dibutuhkan jamur bagi pertumbuhannya.
Gips (CaSO4) digunakan sebagai sumber kalsium dan sebagai bahan untuk
memperkokoh media. Dengan kondisi yang kokoh maka diharapkan media tidak mudah
rusak.

Mengenal Jamur Tiram

Diantara banyak jenis jamur yang sedang baik prospeknya adalah Jamur Tiram Putih (Pleuratus ostreatus sp). Jamur ini disebut juga jamur kayu, karena tumbuh pada media kayu lapuk atau serbuk kayu. Disebut jamur tiram karena bentuk tudungnya membulat lonjong dan menutup seperti cangkang tiram. Jenis jamur tiram pun bermacam-macam ada tiram putih, coklat dan merah.
Menurut wikipedia, tubuh buah dari jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselia berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat.
Kandungan Gizi
Jamur ini mempunyai kandungan protein yang tinggi, asam lemak tak jenuh, serat dan vitamin sehingga rasanya sangat enak dibandingkan jenis jamur lainnya. Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian, protein jamur tiram rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering, kandungan proteinnya 19-35%, sedangkan beras hanya 7.3% gandum 13.2% kedelai 39.1%. susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu (1) lisin (2) metionin (3) triptofan (4) threonin (5) valin (6) leusin (7) isoleusin (8) histidin dan (9) fenil alanin. 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol), maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh, serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C, dan D, serta vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin, dan provitamin D2 (ergosterol) dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, dan Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca, dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.
Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram, maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat, yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan. USDA (United States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.
Komposisi kimia nutrisi jamur tiram
Komposisi asam amino (mg/g berat kering) pada badan buah :
a. asam aspartat 17,9
b. treonin 8,5
c. serin 9,7
d. asam glutamat 21,7
e. prolin 6,0
f. glisin 9,0
g. alanin 12,8
h. sistein 2,8
i. valin 10,7
j. metionin 4,6
k. isoleusin 6,6
l. leusin 12,2
m. tirosin 6,0
n. fenilalanin 7,2
o. histidin 15,0
p. lisin 9,7
q. arginin 12,1

Komposisi asam lemak pada badan buah (mg/g berat kering) :
a. asm palmitat 2,2
b. asam stearat 0,5
c. asam oleat 2,9
d. asam linoleat 10,3
Penanaman dan Pemanenan
Jamur tiram dapat ditumbuhkan pada media kompos serbuk gergaji kayu. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 25-39°C. Agar bakal tubuh buah terbentuk biasanya dibutuhkan kejutan fisik seperti perubahan suhu, cahaya, tingkat CO2, kelembaban relatif udara dan aerasi. Suhu substrat yang tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroflora termofilik. Mikroorganisme termofilik tumbuh pada kisaran suhu 30-55°C, ketika tumbuh mikroorganisme tersebut menghasilkan panas yang lebih pada substrat sehingga dapat mematikan miselium jamur yang dibudidayakan. Substrat sebaiknya memiliki konduktivitas panas yang rendah, oleh karena itu susunan tinggi kompos kurang dari 25 cm dan log jamur tidak lebih dari 25 kg. Selama pembentukan tubuh buah, beberapa jamur sensitif terhadap tingkat CO2 yang tinggi, sehingga tubuh buah yang terbentuk akan memiliki tangkai yang panjang dan tudung yang kecil. Kisaran konsentrasi CO2 yang baik untuk pertumbuhan galur tertentu dari P. ostreatus antara 550-700 ppm. Faktor cahaya sangat menentukan pembentukan tubuh buah. Beberapa jamur akan membentuk tubuh buah jika kekurangan cahaya. Untuk pembentukan tubuh buahnya Pleurotus spp. diperlukan 8 jam penyinaran cahaya, namun Pleurotus yang tumbuh tanpa cahaya akan membentuk struktur seperti koral dengan banyak tangkai yang bercabang.
Pada umumnya teknologi budidaya yang diterapkan para petani jamur tiram yaitu penggunaan serbuk gergaji sebagai substrat menjadi “baglog” yaitu substrat yang dikemas didalam kantong plastik tahan panas. Adapun karakteristik pertumbuhan jamur tiram pada baglog serbuk gergaji yaitu dalam jangka waktu antara 40-60 hari seluruh permukaan baglog sudah rata ditumbuhi oleh misellium berwarna putih. Satu sampai dua minggu setelah baglog dibuka biasanya akan tumbuh tunas dalam 2-3 hari akan menjadi badan buah yang sempurna untuk dipanen. Pertumbuhan badan buah pada waktu panen telah menunjukkan lebar tudung antara 5-10 cm. Produksi jamur dilakukan dengan memanen badan buah sebanyak 4-5 kali panen dengan rerata 100 g jamur setiap panen. Adapun jarak selang waktu antara masing-masing panen adalah 1-2 minggu.
Bakal tubuh buah atau primordia dari basidiomiset adalah gumpalan kecil yang terdiri dari kumpulan miselia yang akan berkembang menjadi tubuh buah. Diameter tubuh buah sekitar 1 mm. Primordia berkembang dan pada tubuh buah muda terlihat bagian-bagian tubuh buah seperti tudung dan tangkai yang terletak tidak di tengah tudung. Pada permukaan bawah tudung dari tubuh buah muda terdapat bilah-bilah (lamela). Lamela tubuh menurun dan melekat pada tangkai. Pada lamela terdapat sel-sel pembentuk spora (basidium), yang berisi basidiospora. Basidiospora biasanya dibentuk pada saat tubuh buah dewasa mengalami kematangan. Selama tepi tudung masih berlipat-lipat, tubuh buah dikatakan belum dewasa. Pada saat tepi tudung meregang penuh tubuh buah mencapai fase dewasa dan dapat dipanen. Tubuh buah yang matang biasanya rapuh dan spora-spora dapat dilepaskan.

Spora pada jamur berfungsi untuk alat reproduksi dan bertahan. Karakteristik spora sering digunakan untuk mempelajari sistematika dan klasifikasi jamur. Para ahli mikologi dapat menggunakan spora atau lebih tepatnya jejak spora yang dapat membantunya untuk mengidentifikasi ribuan spesies jamur yang memiliki tudung. Jejak spora adalah kumpulan spora dalam jumlah besar. Hal ini bisa diperoleh dengan meletakkan tudung dengan himenium menghadap ke bawah pada selembar kertas putih atau sepotong kaca. Setelah beberapa jam, terkadang tidak sampai esok harinya, lapisan spora akan terkumpul. Warna spora terbagi ke dalam 4 atau 5 tipe umum, yaitu: putih, merah muda, kuning tanah dan ungu kehitaman, namun kelompok terakhir dapat dibedakan lagi menjadi ungu dan hitam. Warna spora kadang-kadang dapat dilihat secara visual dengan melihat lamela pada jamur dewasa, tetapi kadang-kadang warna dari lamela menyembunyikan warna sporanya.
Prospek
Alasan mengapa Jamur tiram mempunyai prospek baik untuk dibudidayakan, yaitu selain bahan bakunya sangat melimpah dan mudah didapat , juga budidaya jamur tiram tidak butuh lahan luas. Itu karena dapat dilakukan dengan system rak bertingkat. Jamur tiram selani mempunyai rasa yang lezat untuk dikonsumsi juga ternyata berhasiat untuk kesehatan, tak heran jamur tiram banyak disukai dan dicari orang.

Banyak produk yang dihasilkan dari bahan baku jamur tiram, seperti tepung jamur tiram, permen jeli jamur tiram, keripik jamur tiram, abon jamur tiram, nuget jamur tiram, jamur tiram crispy, dan lain-lain.

Hingga saat ini jamur tiram lebih banyak diproduksi di jawa barat. Berdasarkan data yang ada, jawa barat memproduksi 10 ton jamur tiram setiap harinya dan mayoritas dipasarkan dalam bentuk segar dengan tujuan pemasarannya kota-kota besar. Daerah Karawang, Bandung, Bogor, dan Sukabumi misalnya, menyuplai jamur tiramnya ke pasar-pasar di Jakarta.

Bila dibandingkan dengan jenis jamur lainnya, jamur tiram sudah jauh lebih dikenal dan memasyarakat. Oleh karena itu masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsinya. Hal ini membuat kebutuhan pasar akan jamur tiram menjadi luas dan permintaan akan produk jamur tiram, baik dalam bentuk segar maupun olahannya,terus meningkat. Di beberapa negara seperti Singapura, Taiwan, Jepang, dan Hongkong, permintaan jamur tiram dalam bentuk kering maupun yang telah dikalengkan sangat tinggi.

Tepung Jamur Tiram
Pada dasarnya cara pembuatan tepung jamur tiram sama dengan cara pembuatan tepung singkong dan kentang. Pertama dengan mengeringkan bahan, yaitu jamur tiram, hingga kering, lalu dilakukan penggilingan dan pengayakan untuk mendapatkan tepung yang halus.

Dalam pengeringan, rendemen yang dihasilkan yaitu sekitar 8.1% – 8.5%, sangat kecil, karena diakibatkan kandungan air yang terkandung dalam jamur tiram sangat jenuh, yaitu sekitar 90%. Jadi, apabila dari 100 kg jamur tiram, apabila diolah menjadi tepung jamur tiram, maka akan dihasilkan 8 kg – 8,5 kg tepung jamur tiram.

Rabu, 02 Februari 2011

Mahasiswa UGM Kembangkan Burger Jamur Tiram


LIMA Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan olahan jamur tiram sebagai pengganti daging dalam burger.
"Jamur tiram memang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, tetapi pengolahannya baru sebatas dijadikan sate, tongseng, maupun keripik. Kami mencoba melakukan diversifikasi dengan mengolahnya menjadi bahan pengganti daging dalam burger," kata Ahmad Bayu Hartono, salah seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang mengembangkan burger jamur tiram Ahmad Bayu Hartono di Yogyakarta, Kamis (23/9).
Selain Ahmad Bayu Hartono, empat mahasiswa lainnya adalah Aris Misbah, Dyah Retna Wulandari, Endah Putri Hadia, serta Endang Febrianti.
Ahmad mengatakan burger yang diberi label 'Tirex Burger' tersebut merupakan makanan yang rendah kolesterol karena tidak menggunakan daging sebagai isi burger.
"Jamur tiram hanya mengandung lemak sebanyak 0,17 persen. Selain itu, kandungan karbohidratnya rendah, sehingga produk tersebut aman untuk dikonsumsi penderita hipertensi dan diabetes," katanya.
Menurut dia untuk menjaga ketersediaan jamur tiram, ia dan keempat temannya memiliki kebun jamur tiram di Cangkringan, Sleman.
"Kami memiliki kebun jamur sendiri yang berada di Desa Cangkringan, tiap harinya mampu memanen sampai 25 kg. Sisa jamur yang tidak digunakan untuk burger diolah menjadi keripik jamur dan dijual," katanya.
"Omzet yang dihasilkan dari penjualan burger jamur tiram tersebut sekitar Rp 20 juta dalam satu bulan," katanya.
Menurut dia, untuk memperluas jaringan pemasaran, dirinya dan keempat temannya akan membuka gerai di Medan dan lima kota lainnya.
"Kami akan mengembangkan tempat usaha dengan membuka gerai baru di Medan pada awal Oktober 2010," katanya
Jika anda berada di sekitar kabupaten Blora dan membutuhkan bibit jamur Tiram maupun jamur yang siap masak anda dapat menghubungi Kami Heni Pujiati Desa Wantilgung Rt 03 Rw 02 Ngawen Blora Jawa Tengah. Kami Menyediakan Bibit Jamur Tiram terbaik Telp/HP 081225071440
Atau lewat email : bibitjamur1@gmail.com

Jumat, 28 Januari 2011

Bibit Jamur Murah


Kami siap melayani penjualan Bibit Jamur Tiram
Silahkan Menghubungi Kami di Alamat : Desa Wantilgung Rt 03/02 Ngawen Blora
atau bisa Menghubungi Via HP di No 08122 5071440

Rabu, 26 Januari 2011

Bagaimana Mengembangkan Produksi Usaha Bibit Jamur ?



Perkembangan Budi Daya Jamur saat ini berkembang dengan pesatnya. bahkan permintaan pasar tak pernah berhenti.
lalu, bagaimana mengembangkan produksi jamur ini ?
disini akan kita paparkan beberapa hal mengenai pengembangan budi daya jamur
1. Produksi bibit F1/bibit botol dan F2
dengan teknik sederhana dan modal yang relatif ringan kita bisa mengkhususkan diri untuk memproduksi bibit dan menjualnya pada para petani yang membutuhkan.
prospek usaha ini cukup baik dikarenakan belum banyak petani yang memiliki keahlian memproduksi bibit, kebanyakan petani membeli bibit yang sudah jadi kepada produsen / perusahaan besar.
Yang diperlukan untuk usaha ini diantaranya ruangan mini laboratorium. Saya sebut mini lab karena memang hanya membutuhkan ruangan yang kecil untuk bisa memulai usaha ini. Ruangan mini lab bisa memanfaatkan ruangan di rumah yang tidak terpakai kalau ada. Yang penting kebersihannya senantiasa terjaga. Selain itu diperlukan beberapa peralatan lab yang tersedia banyak di toko kimia. dengan modal awal sekitar 1 juta rupiah usaha ini sudah bisa berjalan. teknik pembuatan bibit relatif mudah untuk dilakukan.
2. Budidaya jamur tiram segar
Waktu yang diperlukan untuk satu musim sekitar 5 bulan. untuk pemula saya sarankan untuk kerjasama dengan petani yang sudah menekuni usaha lebih lama. caranya yaitu dengan sewa kumbung. Gambaran sederhananya sbb :
asumsi budidaya 5000 baglog
sewa kumbung satu musim : Rp. 1.500.000
pembelian 5000 baglog jamur : Rp. 9.000.000
Upah pegawai 5 bulan : Rp. 1.500.000
total Rp.12.000.000
persentase kegagalan dari 5000 log sebanyak 10% = 500 log terbuang
1 log bisa menghasilkan rata rata total : 0,5 kg
4500 log x 0,5 = 2250 kg
harga 1 kg pemasaran melalui agen rata rata Rp. 7000
total omset = 2250 kg x Rp. 7000 = Rp. 15.750.000
keuntungan 3.750.000 dalam satu musim
atau Rp.750.000 per bulan dengan asumsi kita tidak banyak mengeluarkan waktu dan tenaga karena pemeliharaan maupun pemasaran sudah dikerjakan orang lain
tinggal nerima uang aja hehehe.
untuk hasil yang lebih memuaskan ada baiknya kita memotong jalur pemasaran tidak melalui agen melainkan dipasarkan langsung ke pasar tradisional, atau bahkan langsung ke konsumen. lebih baik lagi jika ada link ke swalayan/supermarket/hotel. tentu harganya jauh lebih tinggi dan menguntungkan. Bisa diatas Rp 10.000 /kg. tapi tentu butuh usaha lebih.
3. Produksi olahan jamur tiram
Untuk meningkatkan harga jual dan meningkatkan kreatifitas kita tentunya, sangat dianjurkan untuk rajin otak atik membuat olahan jamur tiram semisal keripik jamur, burger jamur, abon jamur dll.

Prospek Jamur Sangat Menjanjikan

Jamur disukai tak hanya karena rasanya yang lezat. Jamur, juga dipercaya kaya manfaat. Dibanding dengan daging, jamur memang punya nilai plus tersendiri. Jika daging erat dengan masalah lemak atau kandungan kolesterol, jamur sebaliknya: bebas kolesterol serta kaya serat vitamin dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit. Jamur merang, misalnya berguna bagi penderita diabetes dan penyakit kekurangan darah, bahkan dapat mengobati kanker.

Sesuai dengan namanya, umumnya jamur ini tumbuh pada merang atau jerami padi. Jamur merang dapat dengan mudah kita temui di tumpukan jerami sehabis masa panen padi. Seusai masa panen, jamur merang akan sulit ditemui. Namun dengan cara pembudidayaan modern, kita dapat menikmati jamur merang kapan saja. Tidak tergantung musim.

Pembudiyaan jamur merang secara modern, membutuhkan tempat khusus yang diset sebagai tempat tumbuh jamur. Kumbung (rumah jamur) yang telah dilengkapi media tumbuh dan telah diatur temperaturnya merupakan tempat terbaik untuk kembang biak jamur merang.

Kumbung dapat dibuat dengan rangka besi, kayu atau bambu, serta dinding dan atap plastik. Di bagian luar kumbung ini dipasang lagi atap, dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu, nipah ataupun kain yang dapat ditutup dan buka, untuk mengatur cahaya matahari yang masuk. Kumbung juga harus dilengkapi jendela untuk mengatur sirkulasi udara. Di dalam kumbung, dibuat dua deret rak (bedengan) bertingkat, sebagai tempat meletakkan media tumbuh.

Media tumbuh yang dibutuhkan merupakan hasil pengomposan jerami dan campuran limbah kapas dengan perbandingan 2:1, ditambah 1-2 % kapur. Jerami dibasahi air, kemudian ditimbun bersama kapur di lantai, lalu ditutup plastik polibag selama 5 hari. Pada hari kelima, timbunan itu dibuka, dibalik, dan ditambahi bekatul, kemudian diletakkan di bedengan. Bedengan itu kemudian ditutup polibag selama 4 hari untuk menjalai proses fermentasi. Sebelum digunakan, bahan ditambah lagi dengan limbah kapas dan biji-bijian seperti kacang hijau, beras, jagung, kedelai, atau biji kapuk.

Setelah siap, media tumbuh diletakkan di rak-rak bedengan di dalam kumbung. Agar terhindar dari serangan bakteri, ngengat, ataupun jamur lain, kumbung dan media tanam harus disterilkan. Sterilisasi dilakukan dengan proses pasteurisasi, yakni pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas hingga temperatur 70 derajat celcius selama 5-7 jam. Suhu kompos dipertahankan 70 derajat selama 2-3 jam.

Pemanasan kumbung ini dilakukan dengan menghidupkan generator uap yang telah dihubungkan dengan ruangan dalam kumbung. Generator uap dapat dibuat sederhana, menggunakan drum-drum bekas yang diisi air, serta dipanaskan menggunakan kayu bakar. Uap yang dihasilkan disalurkan ke dalam kumbung.

Setelah pasteurisasi, udara segar dibiarkan masuk untuk menurunkan suhu hingga mencapai 32-35 derajat celcius. Saat inilah bibit boleh mulai ditanam.

Bibit jamur merang biasanya diperoleh dari penjual bibit. Tidak mudah membuat biakan bibit jamur sendiri, kalaupun bisa, kualitasnya tidak selalu bagus. Bibit ditebarkan di seluruh permukaan jerami yang telah dikomposkan. Setelah itu, jendela dan pintu kumbung ditutup selama tiga hari. Suhu dijaga dalam kisaran 32-38 derajat celcius. Bibit jamur memerlukan suhu yang agak panas untuk menumbuhkan miselium (benang-benang jamur).

Sirkulasi udara harus dijaga. Selain itu, perhatikan pula media tumbuh, jangan sampai jerami kering. Bila perlu, semprotkan air yang telah dicampur sedikit urea.

Pada hari ke 8-12 setelah peletakan bibit, jamur merang sudah siap dipanen. Jamur merang biasanya diminati saat kuncupnya belum mekar, masih berbentuk bulat dengan warna putih kecoklatan. Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa dimakan, namun nilai ekonomisnya akan turun.

Saat ini, jamur merang kualitas bagus dapat dijual dengan harga cukup tinggi, 9.000-10.000 perkilogram. Dari setiap kandang berukuran 4 x 8 meter berisi sepuluh rak bedengan, dapat dipanen 25-40 kilogram jamur. Setiap hari selama masa panen yang berlangsung 15-17 hari

Rabu, 05 Januari 2011



 Menekuni usaha budidaya jamur tiram  cukup menjanjikan keuntungan karena peminatnya tergolong banyak.
"Hasil budidaya jamur tiram pemasarannya tidak sulit karena peminatnya cukup banyak, tidak hanya kalangan masyarakat umum tetapi juga pengusaha rumah makan," kata Heni, pengusaha budidaya jamur tiram ketika ditemui di rumahnya di Desa Wantilgung Ngawen Blora
 
Menurut dia, pemasaran jamur tiram sebagai bahan sayuran itu selain dengan mengantarkan langsung ke pelanggan yang adalah pemilik rumah makan, juga menjual secara eceran di pasar tani tersebut.
"Sekarang ini omzet penjualan jamur tiram masih pada kisaran 25 hingga 30 kilogram per hari, karena budidayanya belum dikelola secara besar-besaran," katanya.

Budidaya jamur tiram ini masih dikelola sebagai usaha keluarga, belum mempekerjakan pihak lain, sehingga hasilnya masih terbatas, katanya.

Ia mengaku ada keinginan melakukan budidaya secara besar-besaran, tetapi masih terbentur masalah keterbatasan modal usaha.

Menurut dia, kalau ada pihak yang membantu modal usaha (bapak angkat-red), diyakini budidaya jamur tiram ini akan berkembang pesat, karena peminatnya cukup banyak dan sudah dikenal di kalangan masyarakat luas.

Di samping itu, kata dia, harga jual jamur tiram terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah, yakni pada kisaran Rp30 ribu per kilogram.

Ia menambahkan, selain khusus melakukan usaha budidaya jamur tiram yang telah ditekuni sejak beberapa tahun lalu, pihaknya juga menyediakan bibit jamur serta membuka pelatihan bagi warga yang tertarik membudidayakan jenis jamur tersebut